Malam
Sepuluh, dua puluh, mungkin ini malam yang ketiga puluh, atau lebih? Takut, ya, takut Entah darimana datangnya Entah untuk apa Selalu terjadi lagi dan lagi Setelah sang mentari kembali ke singgasananya Digantikan oleh pasukan bintang yang mendampingi sang rembulan Seratus, dua ratus, sepertinya ini butir yang ketiga ratus, akankah ada ratusan lagi? Airmata, ya, setiap malam Hanya ada aku dan saksi-saksi bisu Yang mendengarkan setiap tangisku Dan menyaksikan setiap butir yang jatuh Tanpa seorang pun tahu Senyum manis dan tawaku setiap pagi Menutupi setiap butiran yang telah terjatuh Menyembunyikan malam-malam kelabu Menghapus bukti-bukti tersembunyi Mengubur ketakutanku untuk sementara Yang nampak tertidur Namun sebenarnya membunuhku perlahan Sebenarnya, apa masalahnya?